Jumat, 29 Januari 2010

macam-macam majas

Majas adalah cara seseorang yang menggunakan bahasa sebagai alat mengespresikan perasaan.
banyak jenis majas yang dapat kita pelajari. diantaranya majas perbandingan.

Majas perbandingan
a. personofikasi: majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia.
contohnya: daun-daun itu bernyanyi mengikuti arus ombak.

b. Metafora: majas perbandingan yang dilukiskan sesuai dengan perbandingan lansung dan tepat
sesuai dengan sifat yang sama.
contoh: raja siang telah meninggalkan kehangatan yang masih dapat kita rasakan.
(raja siang : sinar matahari/ matahari).

c. Eufemisme: majas perbandingan yang melukiskan suatu benda dengan kata-kata yang lembut untuk mengespresikan kesopanan.
contoh: para tuna rungu mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa alat bantu
alat pendengaran.
(tuna rungu: tuli)

d. sinekdokne: adalah dua jenis untuk majas ini, yaitu:
1. Pars pro toto, yaitu majas yang melukiskan sebagian tetapi yang dimaksudkan adalah
seluruhnya.
contoh: Dia mempunyai seratus butir kelereng.
2 . Totem pro parte, yaitu majas yang melukiskan keseluruhan tetapi yang dimaksud
sebagian.
contoh: Kaum pria mempesiapkan alat-alat untuk acara besok malam.

e. Alegori: majas yang memperlihatkan suatu perbandingan untuk membentuk suatu kesatuan yang utuh.
contoh: kehidupan di dunia ini bagaikan berjalan di atas tombak.
maksud: kehidupan yang dijalani setiap orang semuanya tidak lepas dari keputusan.

f. Hiperbola: majas yang melukiskan sesuatu yang merubah kejadian sesungguhnya dengan
kata-kata yang terdengar lebih hebat.
contoh: Rumahnya bagaikan istana

g. Simbolik: majas yang menggambarkan sesuatu dengan benda lain sebagai pelambang.
contoh: Bunga desa itu adalah dambaan pria sejak dahulu.
(Bunga desa : gadis yang paling cantik di desa tersebut)

h. Litotes: majas perbandingan yang melukiskan suatu keadaan dengan kata-kata yang
berlawanan, tujuan untuk merendahkan.
contoh: Mulut dia harum benar, sampai-sampai tak seorang pun yang enggan menegurnya.

i. Alusio: majas perbandiang yang menggunakan ungkapan pribahasa.
contoh: wah, dia bagaikan gading yang tak retak.
Ternyata para pahlawan masih dapat kita kenang jasa-jasanya hingga kini.

j. Asosiasi: majas yang mmperbandingkan sesuati dengan yang lain karena adanya persamaan sifat.
contoh: hatinya kesal bagaikan sungai yang dangkal.



Selasa, 26 Januari 2010

PERUBAHAN PADA BENDA

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan benda, pemanasan, pendinginan, penyubliman, pembakaran, pencapuran dengan air, pembusukan, dan perkaratan.
1. pemanasan
air yang bergejolak karena dipanaskan disebut mendidih. Amatilah air yang sedang dipanaskan! Air dikatakan mendidih jika timbul gelembung-gelembungudara disemua bagian air. Akhirnya , uap akan keluar dari panci. Mentega yang dipanaskan juga akan mencair atau melumer. Akan tetapi, jika mentega didinginkan, mentega kembali menjadi padat seperti semula. Es berwujud padat, tetapi jika dipanaskan berubah menjadi air yang berwujud cair. Wujud air akan berubah menjadigas jika dipanaskan.
Jadi, pemanasan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud padat berubah menjadi cair. wujid cair berubah menjadi gas.

2. Pendinginan
Air yang didinginkan dapat berubah menjadi es. Uap air yang mengalami pendinginan dapat berubah menjadititik air kembali. Contohnya, uap minuma yang mengenai penutup gelas yang dingin akan berubah menjadi butiran air kembali.
jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud cair berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi cair.
air adalah benda yang dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas.

3. Penyubliman
Kapur barus yang padat dapat berubah wujud menjadi gas jika dibiarkan di udara terbuka, gas yang dihasilkan akan mengeluarkan aroma yang dapat dicium oleh hidung. Hal ini disebabkan karena adanya proses penyubliman.

4. Pembakaran
pembakaran dapat mengakibatkan benda berubah bentuk, warna, kekerasan, dan bau.
Contohnya, jika karet dibakar, maka bau, kekerasan, dan baunya berubah. Selain itu sifat karet yang lentur dapat berubah menjadi keras dan tidak lentur lagi.

5. Pencampuran dengan air
Banyak benda yang dapat bercampur dengan air. misalnya, semen, gula, garam. Contohnya jika gula dicampur dengan air kemudian diaduk. Lama-kelamaan gula di dalam air akan larut dalam air.
jadi, benda yang dicampur dengan air dapat mengalami perubahan bentuk dan sifat.

6. Pembusukan
pembusukan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.
jika sayur, buah, makanan, daging dibiarkan di tempat terbuka dalam jangka waktu yang tidak lama. Maka semua itu akan mengalami pembusukan. semua itu akan berubah warna, bentuk, kelenturan, kekerasan, dan bau.

7. Perkaratan
Logam seperti besi dan seng, jika terkena air atau uap air, lama-kelamaan akan mengalami prosos perkaratan, warna pun akan berubah menjadi coklat atau hitam, dan yang awalnya kuat menjadi rapuh dan mudah patah.
jadi, perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekerasan.